Tawuran Pelajar, 37 Siswa Ditangkap | ||||
| ||||
Klik untuk melihat foto lainnya... | ||||
Akibat aksi tawuran itu juga, beberapa kaca ruangan di SMAN 1 Curup Utara, pecah berantakan. Bahkan rumah adik Sekda RL, Drs. Tarmizi Usuludin, MM, yang terletak di Kelurahan Talang Ulu, ikut dirusak oleh pelajar saat melakukan serangan balik. Selain mengamankan siswa, petugas juga menemukan senjata tajam, gir dan rantai motor, kayu dan bambu serta batu yang digunakan dalam aksi tersebut. Uniknya ada juga, pelajar yang membawa berbagai macam jimat kebal. Kapolres RL, AKBP. Umar Sahid melalui Kasat Reskrim, AKP. Jhony Tri Satria, S.Ik ketika dikonfirmasi membenarkan adanya tawuran tersebut. Dikatakan Kasat Reskrim, uuntuk sementara pihaknya telah mengamankan berbagai senjata dan juga 28 unit sepeda motor diamankan. “Masih kita periksa dulu, untuk yang membawa senjata tajam, kita lihat dulu nanti. Apakah hanya pembinaan saja, ataukah harus ditahan,” ujar Kasat Reskrim. Adapun 37 siswa yang diamankan rinciannya, 9 siswa dari SMAN 1 Curup Utara dan 28 lainnya dari SMKN 2 Curup Timur. Kronologis kejadian yang berhasil dihimpun RB menyebutkan, tawuran ini terjadi saat puluhan anak anak SMKN2 Curup Timur mendatangi SMAN 1 Curup Utara. Setelah masuk sekolah melalui kebun, puluhan siswa ini lantas mulai memecahkan kaca jendela ruangan kelas dan lab komputer. Tidak itu saja, beberapa siswa ini juga melempari seng sekolah. Beberapa guru yang sedang mengajar saat itu, kontan kaget dan beberapa pelajar perempuan tampak histeris ketakutan. Aksi tawuran akhirnya tak terhindari, saat beberapa pelajar pria SMAN 1 Curup Utara, yang tak terima sekolahnya dihancurkan begitu saja, lantas melakukan pengejaran. Baku hantam pun tak terelakkan di lapangan sekolah. Karena kalah jumlah, pelajar SMKN ini lantas melarikan diri. Namun terus dikejar hingga masuk ke kebun-kebun. Kurang puas sampai disitu saja, beberapa pelajar SMAN 1 Curup Utara, lantas balik melakukan pengejaran terhadap lawannya hingga ke menuju ke kawasan SMKN 2 curup Timur. Melihat serangan balik yang begitu cepat ini, membuat beberapa pelajar SMKN 2 Curup Timur lari terbirit-birit, bahkan ada yang masuk ke dalam kos-kosan siswi SMKN 1 Curup Timur, untuk menyelamatkan diri. Kontan saja, kejadian ini membuat, Okta dan Reni siswi menjadi ketakutan dan trauma. “Aku idak tahu, kami lagi di dalam kos, tibo-tibo ado pelajar masuk ke kos, terus kos kami dilempar-lempar,” ujar Okta sembari menangis. Bahkan dua orang siswi lainnya yakni, Yuni (17) dan Kisahan (17) terpaksa dilarikan ke RSUD Curup, karena mengalami luka lecet akibat ikut terkena pukulan. Tidak hanya kos-kosan, bahkan rumah Bambang Irawan yang biasa dipanggil Wen, adik Sekda RL, Drs. H. Tarmizi Usuludin, MM, ikut menjadi sasaran amukan pelajar ini. Kepada RB, Tarmizi mengatakan, saat kejadian rumah adiknya dalam keadaan kosong karena sedang ke kebun. Namun beberapa yang berusaha menyelamatkan diri dari kejaran musuhnya, nekat mendobrak rumah Wen selanjutnya bersembunyi di rumah itu. Tak ayal, mengetahui musuhnya bersembunyi dalam rumah, membuat pelajar lainnya tambah beringas dan seketika langsung menghancurkan kaca dan seng rumah. “Padahal adik saya saat itu sedang berada di kebun. Pintunya terkunci. Tapi malah didobrak oleh pelajarn karena mau bersembunyi. Saya tidak mau tahu, kasus ini sudah diserahkan ke Polres RL sepenuhnya,” jelas Sekda. Lalu apa pemicu terjadinya tawuran ini? terdapat dua versi pemicu tawuran ini. Menurut Tori siswa SMKN 2 Curup Timur, kasus ini bermula saat adik kelasnya dimintai rokok oleh pelajar SMAN 1 Curup Timur. Karena tak diberi, lantas pelajar SMAN 1 marah dan memukul siswa SMKN. Tak terima, pelajar yang dipukul ini lantas melaporkan pemukulan ini pada rekan dan kakak kelasnya yang lain hingga terjadilah tawuran ini. Sedangkan versi pelajar SMAN 1 Curup Utara, Widi, Santoso, Deni dan Iip, kasus ini berawal usai upacara Hardiknas belum lama ini. Ketika itu, belasan siswa SMAN 2 Curup Timur sedang duduk di taman makam pahlawan Desa Pahlawan. Para pelajar ini, menurut Deni sedang mencari Andrian pelajar SMAN 1 Curup Utara. Namun karena hanya bertemu dengan pelajar yang lainnya, bernama Zona, pelajar SMKN ini lantas kesal dan memukul Zona. Inilah yang menjadi pemicu tawuran. Sementara itu, beberapa pelajar usai dilakukan pembinaan kemarin,diperbolehkan pulang setelah menandatangani surat pernyataan. Kecuali siswa yang kedapatan membawa senjata tajam dan benda berbahaya lainnya, masih menjalani pemeriksaan. Sampai pukul 14.00 WIB kemarin, beberapa petugas terus memburu pelaku tawuran lainnya, dengan menyisiri sejumlah jalan dan menyambangi kediaman para pelaku lainnya. Proses Hukum Berlanjut Sementara itu, Kapolres RL, AKBP. Umar Sahid didampingi Kasat Reskrim, AKP. Jhony Tri Satria,S.Ik ketika dikonfirmasi saat menjenguk korban di RSUD, menegaskan bahwa kasus tawuran ini akan diproses secara hukum. Hal ini sesuai dengan permintaan korban, yang enggan berdamai. Pasalnya pihak korban tak terima anaknya menjadi sasaran amuk pelajar ini. “Saat ini kita masih menyelidiki siapa-siapa yang ikut serta dalam penganiayaan dan pengrusakan ini,”tegas Kapolres. Dilanjutkan Kapolres, sebelum terjadi tawuran ini, sudah dilakukan perdamaian antara keduabelah pihak, usai upacara Hardiknas beberapa waktu lalu. Namun perdamaian itu dilakukan tanpa melibatkan pihak kepolisian. Sehingga meski telah berdamai, aksi anarkis kembali terjadi. Kapolres pun menduga ada pihak ketiga yang berada di bali aksi ini. Suasana Mencekam Sementara itu juga, usai terjadinya aksi tawuran ini, kondisi di dua sekolah ini terasa mencekam. Bahkan beredar kabar di yang didapat dari pihak kepolisian, dua sekolah yang berseteru ini, mulai mengajak orang luar untuk turut serta membalasa dendam, atas peristiwa yang baru saja terjadi. Bahkan puluhan pelajar entah dari mana datangnya, bergerumul di kawasan Simpang Lebong Curup. Kasat Reskrim, AKP. Jhony Tri Satria, S.Ik ketika dikonfirmasi, tidak membantah hal ini. “Info yang kita terima, rombongan dua sekolah ini, mulai mengajak orang luar untuk turut serta. Untuk itulah, rombongan yang nongkrong ini sudah kita bubarkan.”demikian Kasat Reskrim. Bahkan, Akibat kejadian itu juga, kondisi kedua sekolah hancur berantakan. Wakil Bupati RL, Iqbal Bastari, S.Pd, MM mengatakan, pihaknya akan segera menyelenggarakan mediasi antara kedua sekolah. “Secepatnya kita akan memepertmukan kedua belah pihak, agar kejadian ini tidak terulang lagi. Sebagai guru, saya jelas tidak menginginkan hal ini terjadi,” demikianWabup. (fiz) |
Senin, 02 Agustus 2010
posting 41
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar